--> Makalah Psikologi Tentang Teori Belajar Behaviorisme | Psikologi

Semua Tentang Psikologi, Makalah Psikologi, Teori Psikologi, Kasus Psikologi, Dasar Psikologi,

Cari Blog Ini

Senin, 24 Juli 2023

Makalah Psikologi Tentang Teori Belajar Behaviorisme

| Senin, 24 Juli 2023




Teori Belajar Behaviorisme Skinner

I. Pendahuluan

Tori belajar Behaviorisme Skinner adalah salah satu pendekatan utama dalam psikologi yang dikembangkan oleh seorang psikolog Amerika, B.F. Skinner. Skinner hidup pada abad ke-20 dan menjadi tokoh penting dalam bidang psikologi eksperimental. Teori ini menekankan pentingnya lingkungan eksternal dalam membentuk perilaku manusia. Dalam makalah ini, kita akan membahas latar belakang teori Behaviorisme Skinner, prinsip-prinsip utamanya, aplikasi dalam pendidikan, serta kritik dan relevansinya dalam konteks modern.

II. Latar Belakang Teori Behaviorisme Skinner

B.F. Skinner lahir pada 20 Maret 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, dan meninggal pada 18 Agustus 1990 di Cambridge, Massachusetts. Skinner adalah seorang psikolog dan ilmuwan yang sangat produktif. Ia terkenal karena penelitiannya tentang perilaku operan (operant behavior) dan konsep penguatan (reinforcement). Pemikiran Skinner sangat dipengaruhi oleh teori belajar awal, yaitu Pavlov dan Thorndike.

Salah satu kontribusi utama Skinner adalah konsep "kotak Skinner" atau "Skinner Box," sebuah alat yang digunakan untuk mempelajari perilaku hewan melalui penguatan dan hukuman. Dalam penelitiannya dengan tikus dan burung merpati, Skinner membuktikan bahwa perilaku dapat diubah melalui penguatan positif dan negatif. Temuannya mengilhami banyak penelitian tentang teori belajar dan aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, industri, dan psikoterapi.

III. Prinsip-Prinsip Teori Behaviorisme Skinner

A. Prinsip Penguatan (Reinforcement)

Prinsip penguatan menyatakan bahwa perilaku yang diperkuat cenderung akan terulang, sedangkan perilaku yang tidak diperkuat cenderung akan memudar. Penguatan dapat berupa hadiah positif atau hukuman negatif. Hadiah positif adalah stimulus yang diberikan setelah perilaku yang diinginkan muncul, sehingga meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi. Contohnya, memberikan pujian atau hadiah fisik kepada anak yang berhasil mendapatkan nilai tinggi di sekolah.

Sementara itu, hukuman negatif adalah stimulus yang dihilangkan setelah perilaku yang tidak diinginkan muncul, sehingga mengurangi kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi. Contohnya, jika seorang siswa terlambat datang ke sekolah, guru memberikan tambahan tugas sebagai hukuman agar siswa tersebut tidak terlambat lagi.

B. Prinsip Penghapusan (Extinction)

Prinsip penghapusan menyatakan bahwa perilaku yang tidak lagi diperkuat akan cenderung hilang dari repertoar individu. Jika suatu perilaku tidak lagi mendapatkan penguatan, maka perilaku tersebut akan melemah dan akhirnya menghilang. Misalnya, jika seorang anak biasanya mendapatkan permen sebagai hadiah setiap kali dia membersihkan kamarnya, tetapi penguatan tersebut dihentikan, maka kemungkinan perilaku membersihkan kamarnya akan berkurang.

C. Prinsip Stimulus Diskriminatif (Discriminative Stimulus)

Prinsip ini menyatakan bahwa perilaku cenderung muncul dalam kehadiran stimulus tertentu, tetapi tidak muncul dalam kehadiran stimulus lain. Stimulus diskriminatif adalah stimulus yang memberi tahu individu bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan penguatan. Misalnya, ketika lampu hijau menyala pada kotak Skinner, tikus tahu bahwa menekan tuas akan memberikan makanan sebagai penguatan.

IV. Aplikasi dalam Pendidikan

Teori Behaviorisme Skinner memiliki implikasi yang signifikan dalam dunia pendidikan. Pendekatan penguatan telah menjadi dasar bagi metode pembelajaran yang efektif. Beberapa aplikasi dalam pendidikan antara lain:

  1. Penguatan Positif dalam Pembelajaran: Guru dapat menggunakan penguatan positif, seperti memberikan pujian atau penghargaan, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

  2. Penggunaan Program Penguatan: Program penguatan dapat diterapkan untuk mengajar keterampilan baru atau meningkatkan perilaku positif. Dalam kelas, guru dapat memberikan penguatan dalam bentuk token atau poin sebagai insentif bagi siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Pengaturan Lingkungan Pembelajaran: Guru dapat merancang lingkungan pembelajaran yang mendukung perilaku yang diinginkan. Misalnya, ruang kelas yang nyaman dan menarik dapat meningkatkan minat belajar siswa.

V. Kritik dan Relevansi dalam Konteks Modern

Meskipun teori Behaviorisme Skinner memiliki dampak yang besar dalam bidang psikologi dan pendidikan, ada beberapa kritik terhadap teori ini. Salah satu kritik utama adalah bahwa teori ini cenderung mengabaikan faktor-faktor kognitif dan proses mental dalam belajar. Skinner fokus pada perilaku yang dapat diobservasi dan diukur, dan kurang memperhatikan proses internal yang mempengaruhi bagaimana informasi diproses dan dipahami oleh individu.

Namun, teori Behaviorisme Skinner tetap relevan dalam banyak konteks modern. Prinsip penguatan dan penghapusan masih menjadi dasar bagi banyak pendekatan dalam manajemen perilaku, psikoterapi, dan desain pembelajaran. Konsep penguatan positif dan program penguatan terus digunakan dalam pengajaran dan pembinaan perilaku anak-anak serta orang dewasa.

VI. Kesimpulan

Teori Belajar Behaviorisme Skinner adalah pendekatan yang berfokus pada peran lingkungan eksternal dalam membentuk perilaku manusia. Prinsip penguatan, penghapusan, dan stimulus diskriminatif menjadi dasar dalam teori ini. Meskipun teori ini memiliki kritiknya, aplikasinya dalam pendidikan dan berbagai bidang lainnya tetap relevan hingga saat ini. Penerapan prinsip-prinsip Behaviorisme Skinner dapat membantu meningkatkan pembelajaran, membentuk perilaku yang diinginkan, serta memahami bagaimana konsekuensi dapat mempengaruhi perilaku manusia.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar